ASUHAN
KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN DISMINORE
Pengertian
Menstruasi
Setiap bulan, secara
periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu
menstruasi. Menstruasi merupakan meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya
telur matang yang dibuahi oleh sperma. Peristiwa itu begitu wajar dan alami
sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami
proses itu.
Seorang wanita subur,
selama kira-kira 38 tahun dalam hidupnya dan setiap bulannya, akan melepaskan
sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian dari salah satu indung
telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang berada di dasar otak
yang disebut hipofisis.
Selama menstruasi, proses
pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari, proses pematangan telah
selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur (ovulasi). Silia yang
mengelilingi saluran telur akan menangkap telur tersebut. Melalui saluran
telur, telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran telur, sel telur dapat
bertemu dengan sperma (benih dari pria) yang datang dari arah yang berlainan
(dari ruang rahim).
Telur dapat dibuahi oleh
satu benih sperma (ada kira kira 200 juta sperma yang masuk melalui vagina).
Jika telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang rahim, selaput lendir ruang
rahim telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima isyarat
melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang telah
matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat
menerima telur.
Jika dalam perjalanannya
telur tidak bertemu dengan sperma, telur akan mati beberapa jam setelah lepas
dari indung telur. Selaput lendir ruang rahim seakan-akan sia-sia mempersiapkan
diri untuk menerima telur. Hipofisis juga memperhatikan hal tersebut. Kira-kira
14 hari setelah pelepasan telur, lapisan paling luar dari selaput lendir rahim
(endometrium) diberi isyarat bahwa bagian tersebut perlu mengalami peluruhan .
maka secara tiba-tiba, lapisan tersebut lepas atau meluruh sehingga menyebabkan
perdarahan. Ha seperti itulah yang dimnamakan haid atau menstruasi.
Pengertian Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi
adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal dalam hal panjang siklus, lama
siklus, jumlah darah siklus dan nyeri. Hal ini melibatkan hipotalamus,
hipofisis, ovarium, dan emdometrium.
Fisiologi menstruasi
normal adalah sebagai berikut:







Pengertian Desminore
Menstruasi merupakan proses
yang lami dan wajar dalam kehidupan seorang wanita .Walaupun begitu, pada
kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya
adalah nyeri haid atau desminore.
Dismenore adalah
rasa nyeri pada perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi. Dismonere biasanya terjadi akibat pelepasan berlebihan
prostaglandin tertentu, prostaglandin F2 alfa,dari sel-sel endometrium uterus.
Dismenore juga dapat diartikan
sebagai haid yang nyeri yang terjadi tanpa tanda-tanda infeksi atau penyakit
panggul. Selain itu, Dismenorea juga memiliki arti sebagai nyeri uteri pada
saat menstruasi. Dismenorea primer tidak dikaitkan dengan patologi pelvis dan
bisa timbul tanpa penyakit organik. Intensitas dismonerea bisa berkurang
setelah hamil atau pada umur sekitar 30 tahun. Jadi dapat disimpulkan definisi
dari disminore adalah nyeri yang dirasakan wanita saat haid.
Macam-Macam Desminore
Berdasarkan jenis nyeri,
nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.


Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab
yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan
dismenore sekunder.


· Rahim yang terbalik
sehingga membuat darah haid tidak mudah dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih
jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya,
· Benjolan besar atau kecil
di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak atau sering disertai
gumpalan darah.
· Mioma uteri
· adanya AKDR
· Peradangan selaput lendir
rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-dan jarang terjadi-sesudah persalinan
atau keguguran. Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang
dilalaikan.
· Pemakaian spiral.
· Endometriosis. Pertumbuhan
jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang panggul.
· Fibroid atau tumor.
· Infeksi pelvis.
Patogenesis
dismenore sekunder :
· kadar prostaglandin F2α
dalam endometrium meningkat dengan adanya alat kontrasepsi dalam rahim
· faktor : adanya sumbatan
dalam uterus, kelainan anatomi rahim, regangan karena bekuan darah ataupun
karena pertumbuhan jaringan menyebabkan bertambahnya kontraksi uterus akibatnya
bertambah nyeri
Tanda dan Gejala Desminore
Menurut Arif Mansjoer
(2000) tanda dan gejala dari dismenore adalah sebagai berikut:
· Dimenore primer
o Usia lebih muda, maksimal
usia 15-25 tahun
o Timbul setelah terjadinya
siklus haid yang teratur
o Sering terjadi pada
nulipara
o Nyeri sering terasa
sebagai kejang uterus dan spastic
o Nyeri timbul mendahului
haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid
o Tidak dijumpai keadaan
patologi pelvic
o Hanya terjadi pada siklus
haid yang ovulatorik
o Sering memberikan respon
terhadap pengobatan medikamentosa
o Pemeriksaan pelvik normal
o Sering disertai nausea,
muntah, diare, kelelahan, nyeri kepala
· Dismenore sekunder
o Usia lebih tua, jarang
sebelum usia 25 tahun
o Cenderung timbul setelah
2 tahun siklus haid teratur
o Tidak berhubngan dengan
siklus paritas
o Nyeri sering terasa terus
menerus dan tumpul
o Nyeri dimulai saat haid
dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah
o Berhubungan dengan
kelainan pelvic
o Tidak berhubungan dengan
adanya ovulasi
o Seringkali memerlukan
tindakan operatif
o Terdapat kelainan pelvik
Patofisiologi Desminore
Ada beberapa faktor yang
terkait dengan dismenorea primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi,
aktivotas uteri abnormal, dan faktor emosi/ psikologis. Belum diketahui dengan
jelas bagaimana protaglandin bisa menyebabkan dismenorea tetapi telah diketahui
bahwa wanita dengan dismenorea mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih
tinggi dari pada wanita tanpa dismenorea. Dismenorea primer biasanya timbul
pada hari pertama atau kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram
dan dirasakan pada abdomen.
Penatalaksanaan Desminore
Dismenorea primer dapat
diatasi dengan inhibitor prostaglandin yang bisa menghalangi sintesis dan
metabolisme prostaglandin. Obat anti-inflamasi nonsteroid (nonsteroidal
anti-inflamatory drugs, NSAID) adalah obat yang efektif untuk menghambat
sintesis prostaglandin. Contoh obat-obat ini adalah Ibuprofen, Naproxen, dan
Ketoprofen. Disminorea sekunder diatasi dengan memperbaki penyebab
organik.
Bagi sebagian besar
wanita, obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang menghambat
terbentuknya prostaglandin, misalnya ibuprofen, dapat secara efektik mengurangi
kram. Asetaminofen kurang membantu, karena bekerja dengan mekanisme yang
berbeda dengan obat-obat anti-inflamasi terdahulu. Inhibitor prostaglandin
harus digunakan pada saat tanda awal nyeri muncul atau pada tanda pertama
pengeluaran darah haid. Hal ini dikarena kram akibat haid yang kuat dapat
menyebabkan terjadinya endometris (pertumbuhan jaringan uterus di luar uterus
yang menyebabkan nyeri) keluhan dismenore harus selalu dianggap serius dan
harus dilakukan upaya untuk mengurangi insidensnya.
Selain itu penatalaksanaan
yang dapat dilakukan menurut Sarwono (1999), adalah sebagai berikut :

Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa
dismenore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya
diadakan penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan
lingkungan penderita. Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya
tabu atau tahayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat-nasihat mengenai
makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna.
Kadang-kadang diperlukan psikoterapi.

Dewasa ini banyak beredar
obat-obat analgesic yang dapat diberikan sebagai terapi simptomatik. Jika rasa
nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada
perut bawah untuk mengurangi penderitaan. Obat analgesic yang sering di berikan
adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein. Obat-obat paten yang
beredar di pasaran ialah antara lain novalgin, ponstan, acet-aminophen.

Tujuan terapi hormonal adalah menekan
ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud membuktikan bahwa
gangguan benar-benar dismenore primer, atau untuk memungkinkan penderita
melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat
dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontasepsi.

Sebagai tambahan pemakaian obat penawar sakit
tanpa resep, ada banyak yang dapat anda lakukan sendiri untuk membantu
mengurangi kram menstruasi, dan dengan sedikit percobaan, anda pasti dapat
menemukan cara untuk membawa kelegaan. Suhu panas merupakan ramuan tua yaitu
dapat dilakukan dengan kompres handuk panas atau botol air panas pada perut atau
punggung bawah. Mandi air hangat juga bisa membantu.
Beberapa wanita mencapai
keringanan melalui olahraga, yang tidak hanya mengurangi stress dan orgasme
juga dapat membantu dengan mengurangi tegangan pada otot-otot pelvis sehingga
membawa kekenduran dan rasa nyaman.
Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda keatas setinggi-tingginya.
Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda keatas setinggi-tingginya.
CONTOH
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA KESEHATAN REPRODUKSI
Nn. Y UMUR 19 TAHUN DENGAN DESMINORE
DI BPM SUTARTI PURWOREJO
Tgl.Masuk :
22 Nov
2012 jam :
16.00 WIB
No Register :
2346 dirawat
ruang : Pemeriksaan
I. PENGKAJIAN DATA tanggal:
23/11/2012 pukul: 16.00 WIB oleh: bidan
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama :
Nn. Y
Umur :
19 Tahun
Agama :Islam
Suku/Bangsa :
Jawa/Indonesia
Pendidikan :
SMA
Pekerjaan :
Mahasiswi
Alamat :
Keburuhan, Purworejo
No
Telp :
081327446533
2. Alasan Kunjungan
Ingin
konsultasi dan memeriksakan diri mengenai menstruasi.
3. Keluhan Utama
Nn.
Y mengatakan Nyeri saat haid/ menstruasi.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche :12
Tahun Konsistensi :
cair
Siklus :
28
hari Teratur :
ya
Lama :
6 hari Jumlah :±
100 cc
Warna :
Merah
kecoklatan. Keluhan :
Nyeri haid
5. Riwayat pernikahan
Status
pernikahan : belum
menikah lama : --
Menikah
ke :
-- Usia
menikah ke-1: --
6. Riwayat Obstetri
G..P...A..Ah...
Hamil ke
|
persalinan
|
nifas
|
|||||
tgl
|
Umur
kehamilan
|
Jenis
persalinan
|
komplikasi
|
laktasi
|
komplikasi
|
||
Belum pernah
hamil dan melahirkan
|
|||||||
7. Riwayat Kontrasepsi Yang
digunakan
no
|
Jenis
kontrasepsi
|
pasang
|
lepas
|
|||||||
tgl
|
oleh
|
tempat
|
keluhan
|
tgl
|
Oleh
|
tempat
|
Alasan
|
|||
Belum pernah
menggunakan kontrasepsi
|
||||||||||
8. Data Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang
sedang diderita: menurun(DM, Asma), menular (TBC, HIV), menahun (Jantung,
ginjal).
Nn.
Y mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS),
penyakit menahun (jantung, ginjal), dan Penyakit Menurun (DM, Asma,
Hipertensi).
b. Riwayat penyakit
keluarga: menurun(DM, Asma), menular (TBC, HIV), menahun (Jantung, ginjal).
Nn.
Y mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit / sedang menderita
penyakit menular (TBC, HIV/AIDS), penyakit menahun (jantung, ginjal), dan
Penyakit Menurun (DM, Asma, Hipertensi).
c. Riwayat operasi
Nn.
Y mengatakan tidak pernah operasi.
d. Riwayat alergi obat
Nn.
Y mengatakan tidak alergi obat.
e. Pola Pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan Minum
Frekuensi :
3
kali/hari 5_6
kali/hari
Jenis :
nasi, lauk,
sayur air
putih, susu, jus
Porsi :
1
piring 1
gelas
Pantangan : tidak
ada tidak
ada
Keluhan : tidak
ada tidak
ada
b. Pola Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi :
1 kali/
hari ±
4_5 kali/hari
Konsistensi :
lunak cair
Bau :
khas khas
Warna :
kuning
kecoklatan kuning
jernih
Keluhan :
tidak
ada tidak
ada
c. Istirahat
Tidur
siang Tidur
malam
Lama : 2
jam
/hari ±7
jam /hari
Keluhan : tidak
ada tidak
ada
d. Personal Hygiene
Mandi :
2 kali/
hari Gosok
gigi : 3 kali/hari
Keramas :
3 kali /
mingg Ganti
baju : 2 kali/hari
e. Pola Seksualitas
Coitus :
tidak ada
Keluhan :
tidak ada
f. Data Psikologi (berkaitan
dengan psikis klien, hubungan antar keluarga, tetangga, kegiatan ibadah)
– Nn. Y mengatakan mudah
tersinggung atau mudah marah
– Hubungan dengan keluarga
Nn.
Y mengatakan hubungan dengan keluarga baik.
– Hubungan dengan tetangga
Nn.
Y mengatakan hubungan dengan ttangga baik.
– Ketaatan dalam beribadah
Nn.
Y mengatakan beribadah sesuai dengan keyakinannya.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan
umum : baik
Kesadaran :
composmentis
Tanda
vital
TD :110/70mmHg
R :
19 x/menit
BB :
45 kg
Suhu :36,8
ÂșC
Nadi :
84 x/menit
TB :150
cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala :
bentuk mesochepal, tidak ada masa, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
kulit kepala bersih.
Rambut :
bersih, tidak berketombe, warna hitam.
Wajah :
bentuk oval, tidak ada bekas luka, tidak oedema, tidak ada cloasma.
Telinga :
simetris, ada lubang telinga, ada gendang telinga, tidak ada serumen atau
sekret, reflek pendengaran baik.
Mata :
simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada infeksi, penglihatan
baik.
Hidung :
simetris, bentuk hidung biasa, tidak ada polip, tidak ada secret.
Mulut :
simetris, tidak ada sariawan, bibir tidak pecah-pecah, gigi bersih dan tidak
terjadi caries, gusi tidak bengkak, tidak ada pembekakan kelenjar tonsil, tidak
ada tanda infeksi pada tenggorokan.
Leher :
tidak ada pembengkakan kelenjar parotis, tiroit, getah bening dan vena
jugularis.
Dada :
dada simetris, terdapat payudara, tidak terdengar mengi saat bernafas, denyut
jantung teratur, tidak tredapat retraksi dinding dada.
Mamae : simetris,
puting susu mulai tampak (menonjol), tidak ada cekungan, masa, benjolan pada
payudara, tidak terjadi hiperpigmentasi.
Abdomen :
tidak ada bekas operasi, tidak ada masa.
Genetalia :bersih,
tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, tidak oedema, tidak ada varises,
tidak terdapat secret.
Anus :
tidak ada hemoroid, ada lubang anus, anus bersih
Ekstermitas
Atas :
simetris, kuku tidak anemis, jari lengkap, tidak ada kelainan, reflek patela
baik.
Bawah :
simetris, kuku tidak anemis, jari lengkap, tidak ada kelainan, reflek patela
baik.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak
ada
II. INTERPRETASI DATA
a) Diagnosa Kebidanan
Seorang
Nn. Y umur 19 tahun haid hari kedua dengan desminore.
Data
dasar:
Data
Subjektif
– Nn. Y mengatakan berumur
19 tahun
– Nn. Y mengatakan ini haid
hari yang kedua.
– Nn. Y mengatakan nyeri
saat haid
Data
Objektif
Keadaan
umum : baik
Kesadaran :
composmentis
Tanda
vital
TD :110/70mmHg
R :
19 x/menit
BB :
45 kg
Suhu :36,8
ÂșC
Nadi :
84 x/menit
TB :150
cm
b) Masalah
Nn.
Y mengatakan merasa cepat lelah, mudah tersinggung dan menjadi ceroboh.
Data
dasar:
Data
Subjektif
–Nn.
Y mengatakan merasa cepat lelah serta mudah tersinggung
Data
Objektif
– Nn. Y terlihat lemas,
lelah dan mudah tersinggung.
III. TINDAKAN ANTISIPASI
Tidak
ada.
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak
ada.
V. PERENCANAAN tgl:23/11/2012
Pukul: 16.15 WIB oleh: bidan
1. Beritahu Nn. Y hasil
pemeriksaan
2. Jelaskan proses
menstruasi (haid) pada Nn. Y
3. Beritahu cara mengurangi
rasa nyeri pada Nn. Y
4. Beri KIE nutrisi seimbang
pada Nn.Y
5. Beri support dan
dukunganmental pada Nn.Y
6. Berikan terapi
7. Sarankan klien untuk
istirahat
8. dokumentasi
VI. PELAKSANAAN tgl:23/11/2012
pukul:16.18 WIB oleh: bidan
1. Memberitahu klien bahwa
pemeriksaan sudah dilakukan dan keadaan klien baik
Keadaan
umum : baik
Kesadaran :
composmentis
Tanda
vital
TD :110/70mmHg
R :
19 x/menit
BB :
45 kg
Suhu :36,8
ÂșC
Nadi :
84 x/menit
TB :150
cm
2. Menjelaskan proses
menstruasi kepada klien, bahwa menstruasi merupakan suatu proses yang normal
yanga akan dialami setiap wanita subur. Hal ini biasanya diikuti oleh
ketidaknyamanan yang timbul akibat perubahan kadar hormonal dalam tubuh.
3. Memberitahu klien tentang
cara mengurangi rasa nyeri dan ketegangan selama proses menstruasi berlangsung,
yaitu:
– Istirahat yang cukup,
dengan tidur siang 2 jam dan tidur malam 7_8 jam serta perbanyak minum air
putih.
– Menggunakan heating pad
(bantal pemanas), kompres handuk atau botol berisi air panas diperut dan
punggung bawah, serta minum minuman yang hangat. Atau dengan mandi air hangat.
– Mengurangi rasa nyeri
dengan aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman.
Pijatan yang ringan dan melingkar dengan mengguankantelunjuk pada perut bagian
akan membantui mengurangi nyeri haid.
4. Memberitahu klien tentang
kebutuhan nutrisi yang butuhkan dengan cara meningkatkan pola makan,
memakan makanan yang bergizi dan seimbang, seperti: nasi, sayur, lauk, buah
jika perlu ditambah dengan susu serta perbanyak konsumsi makanan tinggi protein
selama menstruasi.
5. Memberikan support mental
dan dukungan pada klien, agar lebig percaya diri dan tidak merasa takut dalam
menghadapi masa mentruasi.
6. Memberikan obat analgetik
(asam mefenamad tablet diminum 3 kali sehari per-oral, atau jika sakit saja.
7. Menganjurkan klien
istirahat dan tidur yang cukup, serta olahraga dengan teratur (dengan
memperbanyak jalan kaki). Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga,
yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan produksi endorfin
otak, penawar sakitalami tubuh. Tidakada pembatasan aktivitas selama haid.
8. Mendokumentasikan semua
tindakan yang sudah di lakukan pada buku register, dan pada askeb.
VII. EVALUASI tgl:23/11/2012 pukul: 16.25
WIB oleh: bidan
1. Sudah dilakukan
pemeriksaan dan Nn. Y mengerti dengan hasil pemeriksaan bahwa keadaannya baik.
2. Nn. Y sudah mengerti
tentang fisiologi menstruasi.
3. Nn. Y sudah mengerti dan
tahu tentang cara mengurangi rasa nyeri yang dialaminya dan bersedia melakukannya.
4. Nn. Y sudah mengerti dan
paham tentang nutrisi yang dibutuhkan selama menstruasi.
5. Klien dapat menerima
saran dan masukan yang bidan berikan dan klien sudah sedikit termotivasi.
6. Sudah diberi obat
analgetik (asam mefenamad) dan klien bersedia meminumnya 3 kali sehari per-oral
atau jika sakit saja.
7. Nn. Y bersedia untuk
istirahat yang cukup
8. Semua tindakan sudah
didokumentasikan dibuku register bidan dan askeb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar